Lontong Cap Go Meh, Kuliner Khas Imlek 2576 di Klenteng Hok Tik Bio Blora
Blora – Perayaan Cap Go Meh di Klenteng Hok Tik Bio Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (12 Februari 2025), diwarnai dengan kehadiran kuliner khas yang menggoda selera: Lontong opor ayam.
Sajian ini menjadi simbol akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara yang erat. Perpaduan antara lontong, opor ayam, sambal goreng hati, telur pindang, kerupuk, serundeng, dan sambal menjadikan Lontong Cap Go Meh sebagai simbol harapan, keberuntungan, dan kebersamaan di puncak perayaan Imlek 2576 Kongzili.
“Lontong Cap Go Meh ini menjadi simbol harmonisasi budaya yang ada di Indonesia,” kata Bambang Suharto, Sekretaris Yayasan TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora.
Sajian khas ini disiapkan khusus untuk tamu dan masyarakat yang hadir dalam acara Cap Go Meh, sekaligus sebagai ungkapan syukur dan silaturahmi antarwarga lintas budaya.
Rangkaian Perayaan Cap Go Meh di Blora
Menurut Bambang Suharto, susunan acara Cap Go Meh dimulai pukul 16.30 WIB dengan pertunjukan Liong Barongsai oleh SD Kartini Blora, dilanjutkan sembahyang bersama pukul 17.30 WIB, dan ditutup dengan ramah tamah serta pertunjukan barongsai dari Klenteng Hok Tik Bio pukul 18.30 hingga 21.00 WIB.
Salah satu siswa dari SD Kartini Blora yang turut tampil dalam pertunjukan mengungkapkan rasa senangnya, “Enak dan lezat, ini habis, lapar tadi habis main liang-liong,” ujarnya sambil menikmati sepiring lontong opor ayam.
Makna dan Sejarah Cap Go Meh
Cap Go Meh adalah perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, yang bertepatan dengan bulan purnama pertama di tahun baru penanggalan lunar. Secara harfiah, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang berarti “malam kelima belas”.
Perayaan ini memiliki akar sejarah dari Dinasti Han (206 SM – 220 M), saat masyarakat Tiongkok merayakan festival lampion sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk keselamatan serta keberkahan. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, Cap Go Meh telah menjadi bagian dari kekayaan budaya nasional. Perayaan ini tidak hanya mencerminkan semangat keagamaan dan spiritual, tetapi juga nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kebhinekaan.
Lampion-lampion yang dinyalakan pada malam Cap Go Meh melambangkan harapan dan penerangan hidup, membuka tahun yang baru dengan semangat dan doa terbaik.
Lontong Cap Go Meh: Simbol Keharmonisan
Lontong Cap Go Meh menjadi lebih dari sekadar makanan. Ia hadir sebagai simbol bahwa budaya Tionghoa dan Indonesia dapat berdampingan dan saling melengkapi, menciptakan identitas budaya yang inklusif dan membumi di tengah masyarakat lokal.
Di tengah semangat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, sajian ini menjadi pengingat bahwa makanan bisa menjadi bahasa universal yang menyatukan keberagaman dan menciptakan keharmonisan.